Sabtu, 26 Maret 2011

Canda Sejenak


Cinta Dimasa Tua

Ini cerita dua orang tua, seorang duda dan seorang janda yang tinggal bertetangga. Mereka telah berkenalan selama bertahun-tahun.
Pada suatu malam mereka diundang makan dalam suatu acara bersama warga setempat dan mereka duduk semeja. Ketika mereka sedang makan, duda itu memberanikan diri bertanya pada sang janda, "Maukah kamu menikah dengan saya?" Janda itu menjawab, "Ya,ya, saya mau."
Esok paginya duda itu bingung, ia lupa apakah janda pujaannya itu menjawab ya atau tidak. Ia pun menelepon janda itu dan mengingatkan kembali saat-saat yang mengesankan pada malam sebelumnya. Lalu setelah mengumpulkan keberaniannya duda itu bertanya, "saya lupa, ketika saya bertanya apakah kamu mau menikah dengan saya, kamu menjawab ya atau tidak?"
Duda itu gembira ketika janda itu menjawab, "ya, saya mau dengan segenap hati saya." Kemudian janda itu menyambung, "saya senang anda menelepon karena saya juga lupa dengan siapa saya berbicara kemarin."


Ngetes Orang Gila

Pada suatu hari ada seorang Dokter RSJ yang memanggil semua pasiennya. Namun si Dokter kecewa karena mereka semua ternyata masih gila, dan akhirnya sampai pada pasien terakhir . Si Dokter bertanya :
(d : dokter p : pasien)

d : berapa hasil dari 5+5-2 ?
p : gampang dok, hasilnya 8 !
d : bagus-bagus! Sekarang kalau kamu lihat orang kesusahan, kamu harus bagaimana ?!
p : nolongin tuh orang dok !
d : wah,,berarti kamu udah waras ya ?!
d : sekarang kenapa kamu bisa sepintar itu ?
p : gampang dok, saya pikir pakai otak (sambil nunjuk ke kaki nya)
d : @###!!! kamu masih gila !!!


Cuma Ada Nama

Ketika akan memulai khotbahnya, seorang pendeta menemukan sehelai kertas di mimbar dengan tulisan BODOH. Dengan tersenyum pendeta itu melambaikan surat itu pada jemaatnya dan membacakan yang tertulis disitu. Ia berkata, "saya sering mendapat surat dan penulis surat itu lupa menuliskan namanya. Tetapi ini sungguh suatu perkecualian, orang ini menulis surat tetapi ia hanya menuliskan namanya, ia lupa menulis suratnya."


Charles

Percakapan ini terdengar dari balik dinding sebuah kamar. "Charles," kata suara wanita itu. "ya nyonya," sahut suara pria. "buka baju saya." "ya nyonya," sahut suara pria dan terdengar suara baju dilepas. "Charles, buka BH saya." "ya nyonya," dan terdengar suara BH dilepas. "Charles, lepaskan sepatu dan stocking saya." "ya nyonya," sahut suara pria dan terdengar suara sepatu serta stocking dilepas. "Dan sekarang,Charles," terdengar suara si wanita, "lepaskan celana dalam saya, dan yang untuk terakhir kalinya kuperingatkan Charles, kau akan kupecat kalau masih mencuri-curi memakai pakaian saya."


Janda Pelit Pasang Iklan

Suatu hari seorang yang kaya yang pelit meninggal dunia dan meninggalkan istrinya sebagai janda. Janda itu yang terkenal sangat pelit, sangat ketat menjaga pengeluaran uang. Berdasarkan perhitungan untung dan rugi, ia bermaksud menyebarkan kabar duka cita disebuah koran harian. Saking pelitnya, dia hanya memasang berupa mini iklan baris. Daripada ia harus mengeluarkan biaya untuk telepon lokal dan interlokal atau mengirim surat ke seluruh keluarga dan kenalan, maka ia lebih suka dengan cara ini. Janda pelit ini datang ke bagian periklanan surat kabar yang telah terkenal di nusantara ini. Dan bertanya lah dia, "berapa ongkos pasang iklan untuk kabar duka cita? suami ku meninggal dunia..." Sekretaris yang mungil menjawab, "seratus ribu rupiah sebaris." kemudian jawab si janda, "wah,,,mahal banget, saya hanya ingin menuliskan TOTO MENINGGAL." "Memang itu tarif minimalnya Bu...Ibu boleh menuliskan lima kata, tidak hanya dua kata. Ibu mau tambah 3 kata lagi?" tanya sang sekretaris. "Tunggu sebentar...saya akan memikirkannya..." kata janda pelit tersebut. Akhirnya setelah beberapa menit berpikir, ia menjawab, "sudahlah,..tulis saja begini,..TOTO MENINGGAL, DIJUAL MOBIL JEEP."


2 komentar: